"Saat 10 besar diumumkan, nama saya tidak ada. Saya pikir ya sudah. Perjuangan saya berakhir. Namun tiba-tiba ada perubahan dari dewan juri. Ada tambahan dua kontestan. Nama saya disebut setelah nama Febri," ucap Rosa, Jumat (6/4/2012) lalu.
Sudah sejak kecil Rosa memendam impian untuk membuktikan kemampuan terbaiknya menyanyi. Apalagi bila ia ingat pernah dikucilkan teman-temannya saat sang ayah harus menghuni penjara karena kasus Narkoba. "Peristiwa ini sungguh menyakitkan. Tapi kemudian saya pikir, baik buruk ayah saya, ia orangtua saya," tuturnya.
Rosa lalu berusaha menjadikan peristiwa yang menimpa ayahnya sebagai cambuk untuk belajar dan berlatih menyanyi lebih serius. Lewat prestasi menyanyinya, Rosa ingin membuktikan bahwa ia masih punya arti untuk orang lain. Rosa sempat hidup "tanpa ayah" selama empat tahun.
"Saya ditinggal papa sejak SD sampai SMP. Selama masa itu, sebagian teman-teman sekolah mencibir saya sebagai anak napi. Seolah-olah anak napi itu tak akan pernah punya prestasi," jelas Rosa. Yang lebih menyedihkan, lanjutnya, anak napi itu seperti penyakit menular. Kalau dekat-dekat anak napi, maka orangtuanya bakal tertular jadi napi. "Ya waktu itu kan saya masih kecil. Saya sering lari dan mengadu pada mama. Berulangkali, sambil menangis, saya bertanya pada mama, Apa salah Rosa sih ma?".
Ibu lalu menasihati Rosa agar menerima saja cibiran itu dengan iklas. "Jadikan cibiran itu sebagai cambuk agar kamu lebih unggul dari teman-temanmu yang mencibir," kata Rosa mengutip ucapan ibunya.
Rosa pun menyimak ucapan ibunya. Ia bukan hanya berlatih menyanyi, tetapi menjadikan kegiatan menyanyi sebagai sarana Rosa menumpahkan perasaannya.
Putus sekolah
Saat ayahnya menjalani hukuman, Rosa dan kakaknya putus sekolah. "Harta orangtua kami habis untuk mengurus kasus papa. Kala itu saya masih siswi SD," ujar Rosa. Ia sempat "menyambung hidup" di Jakarta pada salah satu saudaranya. Tapi kemudian kembali ke Solo, Jawa Tengah, bersama bundanya. "Kami sekeluarga hidup sebisanya," ucap gadis berzodiak scorpio ini.
Saat itulah Rosa membangun tekad, "Jika Tuhan memberi saya kesempatan sekolah lagi, saya tak akan sia-siakan peluang itu". Tuhan mengabulkan doa Rosa, ia kini bahkan sedang menempuh studi di Universitas Negeri Sebelas Maret. "Tinggal satu cita-cita lagi yang masih saya perjuangkan.
Menjadi penyanyi profesional dan sukses di dunia hiburan dengan cara yang sehat dan bermartabat," tutur Rosa. Sejak kecil Rosa sudah rajin mengikuti lomba menyanyi. Dari lomba menyanyi di tingkat paling bawah, sampai kini ia mengikuti Indonesia Idol 2012.
"Menjadi juara dalam beberapa kali lomba membuat saya merasa punya arti meski hadiahnya tak seberapa," jelas Rosa.
Tentang kemungkinan nasibmu di Indonesia Idol 2012? "Tuhan sudah mengaturnya. Saya tidak takut gagal. Tugas saya berusaha dan tampil prima sebisa saya," jawab Rosa. Buat dia, mendapat peluang tampil di acara seakbar ini sudah membuatnya senang. Menang atau kalah di panggung, Rosa akan kembali berjuang meraih cita-citanya menjadi penyanyi profesional. "Doa'in ya?" harapnya.
Berikut Foto-fotonya.
"Klik Gambar untuk Full screen"
Rossa Indonesian Idol
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...