Selama siklus haid, endometrium (otot rahim) akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Setelah ovulasi (pelepasan telur), jika ovum (telur) tidak dibuahi sperma maka tidak akan terjadi kehamilan, sehingga jaringan pada uterus (rahim) yang menumpuk tidak lagi dibutuhkan dan harus dibuang. Maka kemudian timbul haid.
Selama periode haid, terjadi pelepasan hormon prostaglandin dan mediator inflamasi yang akan merangsang uterus untuk berkontraksi. Ketika terjadi kontraksi otot uterus, pembuluh darah sekitarnya akan ikut mengecil secara teratur sehingga terjadi pengurangan pasokan darah ke jaringan endometrium dan kemudian kemudian jaringan menjadi rusak dan mati. Kontraksi uterus kemudian berlanjut sehingga ikut memeras jaringan endometrium yang sudah tua dan mati keluar melalui serviks (leher rahim) menuju vagina. Kontraksi uterus dan kurangya pasokan oksigen sementara di jaringan sekitar ikut bertanggung jawab akan timbulnya nyeri atau kram perut yang dialami selama haid. Wanita yang memiliki kadar hormon prostaglandin yang tinggi akan mengalami kontraksi uterus yang lebih kuat, sehingga selanjutnya akan merasakan sakit perut yang lebih hebat. Selain bertanggunjawab terhadap timbulnya nyeri perut, prostaglandin juga dapat bertanggunjawab terhadap keluhan muntah, diare, dan sakit kepala yang seringkali terjadi saat haid.
Berikut Cara mengatasi nyeri pada saat Haid :
Berikut Cara mengatasi nyeri pada saat Haid :
- Cobalah untuk berbaring di tempat tidur yang nyaman dengan posisi kaki lebih tinggi dari perut.
- Kompres perlahan bagian yang kram seperti perut dengan sebotol air panas yang dibungkus dengan kain.
- Minumlah air jahe yang hangat atau kunyit asam saat Anda mengalami nyeri haid.
- Hindari meminum air dingin atau es saat Anda sedang mengalami nyeri haid, lebih banyak meminum air putih hangat lebih baik.
- Memijat ringan bagian panggul ke bawah juga dipercaya mampu redakan nyeri haid.
Jangan langsung terburu-buru memutuskan untuk mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri haid. Karena rasa nyeri saat haid ini terbilang normal, maka cara alami lebih baik untuk mengatasinya.
(Sourch : Klikdokter, lovelytoday)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...