Pemprov DKI yakin jalan layang non-tol akan menjadi solusi macet DKI Jakarta.
Kemajuan pembangunan jalan layang non-tol Kampung Melayu-Tanah Abang dengan panjang total 3,5 km diharapkan dapat menekan kemacetan lalu lintas di dalam kota Jakarta.
Jika nantinya jalan layang non-tol ini selesai, maka arus Kampung Melayu ke Tanah Abang akan memiliki 10 lajur, yaitu 6 lajur dengan 2 jalur di bagian bawah, dan 4 lajur dengan 2 jalur di bagain atas.
“Dengan 10 lajur harusnya menambah kelancaran 40 persen,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Minggu 3 Juni 2012.
Pristono memperkirakan jalan layang nontol tersebut dapat dilewati 7.200 mobil tiap jamnya. “Masing-masing lajur bisa dilewati 1.800 kendaraan per jam,” ujarnya.
Ia mengatakan, jalur layang digunakan khusus untuk kendaraan roda empat, bukan motor dengan konsep true traffic. “Sasaran true traffic untuk arus lalu lintas pinggiran kota ke pusat kota,” ujarnya.
Pristono memperkirakan jalan layang nontol tersebut dapat dilewati 7.200 mobil tiap jamnya. “Masing-masing lajur bisa dilewati 1.800 kendaraan per jam,” ujarnya.
Ia mengatakan, jalur layang digunakan khusus untuk kendaraan roda empat, bukan motor dengan konsep true traffic. “Sasaran true traffic untuk arus lalu lintas pinggiran kota ke pusat kota,” ujarnya.
Sementara arus di bawah jalan layang dengan 6 lajur digunakan untuk local traffic, yaitu arus tujuan dekat misalnya ke Mal Ambassador.
Untuk mengurangi kemacetan, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun underpass di depan Mal Ambassador. Namun sementara ini hanya akan dipasang traffic light besar dilengkapi dengan sirine. Pemprov juga akan membangun pedestrian dan penghijauan di sepanjang ruas local traffic.
Pristono memperkirakan dengan peningkatan kapasitas jalan raya menjadi 10 lajur, maka indikator lalu lintas juga akan semakin meningkat. Indikator tersebut yakni kecepatan berkendara dan waktu perjalanan yang lebih cepat.
Untuk mengurangi kemacetan, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun underpass di depan Mal Ambassador. Namun sementara ini hanya akan dipasang traffic light besar dilengkapi dengan sirine. Pemprov juga akan membangun pedestrian dan penghijauan di sepanjang ruas local traffic.
Pristono memperkirakan dengan peningkatan kapasitas jalan raya menjadi 10 lajur, maka indikator lalu lintas juga akan semakin meningkat. Indikator tersebut yakni kecepatan berkendara dan waktu perjalanan yang lebih cepat.
(source:Vivanews)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...