Zombie sebenarnya bukan penjahat, tapi korban.
Tidak seperti di film Hollywood, zombie di Haiti bukanlah penjahat. Mereka korban pemanfaatan mayat yang dibentuk dan dikontrol dukun untuk kepentingan tertentu, seperti buruh tani.
Sejarah mencatat ketakutan terhadap zombie digunakan sebagai metode pengontrol politik dan sosial di Haiti. Dukun yang dipanggil bokors diyakini penduduk memiliki kekuatan untuk mengubah orang menjadi zombie. Mereka sangat ditakuti masyarakat.
Di luar negara yang percaya ilmu hitam Voodoo, zombie dinilai sebagai hantu legendaris, seperti vampir. Pendapat ini berubah pada 1980-an.
Pakar etnobotani Universitas Harvard, Amerika Serikat, Wade Davis, mengaku telah menemukan rahasia "bubuk zombie" saat melakukan penelitian di Haiti. Bahan aktif utama disebutkan berasal dari neurotoksin yang dapat meracuni korban sehingga berada dalam kondisi zombie.
Sihir Voodoo diduga bukan sumber penyebab zombie. Tapi, dapatkah sains dan kedokteran menjelaskan kondisi ini?
Davis menulis beberapa buku mengenai topik ini, termasuk The Serpent and the Rainbow. Tulisannya ini digarap menjadi film oleh Wes Craven.
Kendati buku ini berakhir sukses, banyak ilmuwan yang skeptis dengan klaim Davis. Mereka menilai Davis membesar-besarkan jumlah neurotoksin pada bubuk sampel yang ditemukannya. Para ilmuwan lain ini menilai kandungan tidak terlalu tinggi untuk memberi efek zombie.
Secara teori, bubuk zombie bisa bekerja dalam kondisi ideal. Tapi, pada kenyataannya sangat sulit mengubah orang menjadi zombie dengan bubuk tersebut. Terlalu sedikit racun hanya memberi efek sementara. Terlalu banyak bisa dengan mudah membunuh korban.
Apabila mengesampingkan ilmu farmasi, ada alasan lain meragukan klaim orang-orang selama beberapa dekade yang mengaku telah mengubah orang menjadi zombie. Proses mengubah orang menjadi zombie akan berisiko kerusakan otak, tidak bisa berkoordinasi, dan lamban.
Menurut Discovery News, zombie hampir tidak ideal sebagai pekerja pertanian. Sisi ekonomi zombie juga tidak masuk akal. Haiti merupakan negara termiskin di Belahan Barat. Mereka tidak kekurangan tenaga kerja yang sangat murah untuk bekerja di peternakan dan perkebunan.
Di negara yang rata-rata pendapatan tahunannya kurang dari US$2.000, banyak orang berbadan sehat. Banyak orang non-zombie bersedia bekerja untuk apa saja. Untuk apa mengubah orang menjadi zombie hanya untuk menjadi pekerja?
Pekerja zombie yang belum dibayar masih perlu pakaian, rumah, dan makanan. Ini meniadakan sebagian besar potensi keuntungan dari menggunakan mereka. Perkebunan gula yang diduga penuh dengan makhluk ini, tidak pernah ditemukan bukti keberadaan zombie. (umi)
(source:Vivanews-050612)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...