Tim riset Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, akan memulai ekskavasi, atau penggalian benda purbakala, di permukaan situs purbakala itu. Tim akan membuktikan hipotesis bahwa ada bangunan kuno buatan manusia di bawah permukaan Gunung Padang.
Dalam siaran pers yang dikirimkan kantor Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, program ini akan dimulai dengan koordinasi Tim dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Arkeologi Nasional serta Bupati Cianjur pada 18 Juni 2012 ini. Kemudian, pada 20-21 Juni, tim geologi yang dipimpin Dr Danny Hilman akan melakukan survei georadar dan uji sampel dangkal di daerah sasaran ekskavasi.
"Seperti diketahui, survei pasca paparan di Krida Bakti 7 Februari 2012 lalu menemukan indikasi adanya obyek sangat penting di lereng timur."
Dalam siaran pers yang dikirimkan kantor Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, program ini akan dimulai dengan koordinasi Tim dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Arkeologi Nasional serta Bupati Cianjur pada 18 Juni 2012 ini. Kemudian, pada 20-21 Juni, tim geologi yang dipimpin Dr Danny Hilman akan melakukan survei georadar dan uji sampel dangkal di daerah sasaran ekskavasi.
"Seperti diketahui, survei pasca paparan di Krida Bakti 7 Februari 2012 lalu menemukan indikasi adanya obyek sangat penting di lereng timur."
Namun obyek ini masih berdasarkan survei georadar satu lintasan dan satu frekuensi (antena). "Untuk lebih memastikan, tim geologi selama dua hari akan survei multilines dengan beberapa jenis antena (frekuensi) berbeda."
Uji sampling dangkal dimaksudkan untuk pengecekan struktur bawah permukaan (hasil survei georadar) dengan sangat cepat dan untuk membantu mengarahkan lokasi trenching (ekskavasi). Uji sampling dangkal ini juga bisa untuk meneliti stratigrafi tanah di berbagai lokasi bukit dengan cepat."
Setelah itu, baru dilakukan ekskavasi permukaan pada tanggal 23-24 Juni. Ekskavasi ini dilakukan oleh gabungan antara arkeolog yang ditunjuk Arkenas yang dipimpin oleh Dr Bagio Prasetyo dan tim Dr Ali Akbar (arkeolog Universitas Indonesia), juga didampingi tim arsitektur Ir Pon Purjatnika, tim kompleksitas Hokky Situngkir, tim astronomi dari Kementerian Riset dan Teknologi.
"Obyek ekskavasi lokal akan dilakukan di luar situs lereng sisi Timur dan Tenggara yang ditengarai oleh tim geologi ada obyek penting untuk memastikan itu struktur buatan manusia atau bukan di bawah permukaan tanah. Karena itu, tim arkeologi ini akan melakukan koordinasi terakhir sebelum ekskavasi dengan tim Geologi pada tanggal 22 Juni."
Tim riset juga menyatakan, pemerintah daerah Cianjur beserta masyarakat bisa melihat langsung proses ekskavasi ini. Jika semua berjalan dengan rencana yang sudah ada maka tim terpadu riset mandiri menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Cianjur, muspida dan tokoh-tokoh budaya Cianjur atau Jabar dan institusi di pemerintah pusat.
(source:Vivanews180612)
Setelah itu, baru dilakukan ekskavasi permukaan pada tanggal 23-24 Juni. Ekskavasi ini dilakukan oleh gabungan antara arkeolog yang ditunjuk Arkenas yang dipimpin oleh Dr Bagio Prasetyo dan tim Dr Ali Akbar (arkeolog Universitas Indonesia), juga didampingi tim arsitektur Ir Pon Purjatnika, tim kompleksitas Hokky Situngkir, tim astronomi dari Kementerian Riset dan Teknologi.
"Obyek ekskavasi lokal akan dilakukan di luar situs lereng sisi Timur dan Tenggara yang ditengarai oleh tim geologi ada obyek penting untuk memastikan itu struktur buatan manusia atau bukan di bawah permukaan tanah. Karena itu, tim arkeologi ini akan melakukan koordinasi terakhir sebelum ekskavasi dengan tim Geologi pada tanggal 22 Juni."
Tim riset juga menyatakan, pemerintah daerah Cianjur beserta masyarakat bisa melihat langsung proses ekskavasi ini. Jika semua berjalan dengan rencana yang sudah ada maka tim terpadu riset mandiri menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Cianjur, muspida dan tokoh-tokoh budaya Cianjur atau Jabar dan institusi di pemerintah pusat.
(source:Vivanews180612)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...