Menurut pemimpin Jama’ah An-Nadzir, Ustad Lukman, berdasarkan perhitungan yang dilakukan jama’ah tersebut, 1 Ramadan sebenarnya sudah masuk pada hari Rabu, sekitar pukul 09.00–10.00 Waktu Indonesia Timur. Tapi, katanya, tidak mungkin memulai puasa di atas jam 09.00 pagi.
“Makanya yang kami lakukan adalah menyambut Ramadan dengan tetap melakukan puasa yang sifatnya sunnah,” kata Ustad Lukman, Senin, 16 Juli 2012.
Jama’ah An-Nadzir menghitung penanggalan 1 Ramadan dengan 3 metode, yakni Ru'yat, Hisab, dan fenomena alam. Cara perhitungan tersebut sudah mereka lakukan secara konsisten dan sistematis sejak An-Nadzir didirikan.
Mereka melakukan ru’yat ketika pada posisi purnama di bulan Syaban. Mereka kemudian menghisab atau menghitung mundur hingga memasuki akhir bulan. Kemudian jamaah ini juga mempelajari gejala alam, seperti pasang air laut, guntur dan hujan.
“Khusus untuk gejala air laut, kami pada Rabu ini akan kembali melihat kondisi pasang air laut di pesisir Galesong, Takalar,” kata Ustad Lukman.
(source:Vivanews160712)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...