Ribuan wanita penduduk negara bagian Chhattisgarh, India, diduga terpaksa menjadi korban histerektomi atau pengangkatan rahim. Disinyalir, mereka dipaksa dokter melakukan tindakan medis yang sebenarnya tidak diperlukan tersebut.
Kantor berita BBC melaporkan, ada 34 klinik di Chhattisgarh yang dicurigai sering melakukan histerektomi paksa. Diduga, sudah 2.000 wanita yang terbujuk selama enam bulan terakhir. Di Chhattisgarh saja, diperkirakan sudah 50 ribu wanita yang rahimnya diangkat selama lima tahun terakhir.
Diduga praktik ini dilakukan dokter dan rumah sakit untuk mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Sejak 2007, pemerintah India meluncurkan skema asuransi kesehatan yang memperkenankan rumah sakit dan klinik untuk mengklaim 30 ribu rupee (Rp5,1 juta) untuk tiap keluarga miskin. Sayangnya, skema ini lalu diselewengkan oleh banyak praktisi kesehatan, terutama dari pihak swasta.
"Operasi paksa semacam ini adalah hasil dari kerjasama diam-diam antara departemen kesehatan dan rumah sakit swasta," kata pemimpin oposisi, Ravindra Chaubey. "Fasilitas rumah sakit pemerintah tidak sebagus rumah sakit swasta, sehingga pihak swasta bisa leluasa bertindak seenak mereka."
Saat ini, pihak berwenang Chhattisgarh sedang menginvestigasi kebenaran laporan histerektomi paksa. Sebanyak 34 klinik yang dituduh sebagai pelaku, menolak memberi tanggapan. (umi)
(source:vivanews180712)
0 comments:
Posting Komentar
Maav apabila belum sempat membalas...